Sunday 16 December 2012

Rambu - Rambu

Rambu peringatan lalu lintas diatas adalah rangka mengurangi tingkat kemacetan, bahasa sederhananya 1 mobil musti lebih dari 3 orang, yang kurang dari itu tidak boleh melintas dan ditentukan waktu dan wilayahnya.... tetap dengan adanya jasa numpang alias joki three in one, kemacetan akhirnya belum terselesaikan sampai sekarang.

Pada suatu siang yang terik, Pak Dudung yang sedang mengemudikan mobil bertanya pada istrinya yang duduk disebelahnya: "Bu.. Panas-panas gini enaknya minum es ya bu.. Tau nggak bu es apa yang paling banyak di jalanan?". Sang istri menjawab: "Mana..mana Pak? Mauu". Pak Dudung menjawab terkikik: "Itu buu... Es coret. Banyak di jalan tapi nggak bisa diminum.."
-Es Coret-

Rambu jalan memang bukan untuk diminum, tapi dibuat untuk panduan, petunjuk dan informasi bagi pengguna jalan. Kalau rambu dilanggar, bisa jadi yang melanggar tidak sampai di tujuan. Sama halnya dengan jalan raya, dalam pembinaan  masyarakat prasejahtera dengan program Karya Nyata Sosial pasti ada rambunya. 

Rambu-rambu itu antara lain harus ada survei. Survei perlu, supaya pembinaan tepat sasaran, tepat jumlah, tepat tujuan. Dari survey, bisa dibuat anggaran. Anggaran perlu, supaya siapa saja yang terlibat atau akan terlibat dalam suatu kegiatan punya satu acuan yang sama. Anggaran merupakan bagian dari "waskat"..pengawasan melekat yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri apabila anggaran disosialisasikan seterbuka dan seluas mungkin. 

Diawal setiap kegiatan  jangan lupa..mohon perlindungan dari jin iblis setan yang terkutuk. Lalu, nyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, bacakan teks Pancasila, Sumpah Pemuda, Pembukaan UUD 1945 dan ditutup dengan Doa Bagi Negeriku.  Supaya saya, kamu, dan kita semua bangsa Indonesia  ingat kembali musuh utama kita bukan siapapun yang berbeda kepercayaan dengan kita, berseberangan pulau apalagi  pendapat, beda warna kulit atau bahasa. Musuh kita hanyalah kemiskinan dan kebodohan. 

Buat laporan jangan ketinggalan. Laporan membuktikan kegiatan telah dikerjakan. Laporan juga mengubah budaya minta-minta menjadi budaya mengajak atau menawarkan. Kalau semua rambu dipatuhi ternyata manfaatnya buat kita sendiri. Peluang untuk sampai di tujuan lebih besar daripada kalau melanggar rambu.  Mematuhi rambu juga lebih memperkecil timbulnya friksi. Coba saja langgar rambu verboden masuk ke komplek marinir... Masih bagus kalau cuma disuruh push up 100xHaha.. Jadi ingat..saya dulu sering  bilang kalau rambu itu dibuat untuk dilanggar. Jadi siapa saya? Hahaha...



No comments:

Post a Comment