Pendahuluan


A. Latar Belakang

01. Rasa syukur kepada Tuhan dan rasa terima kasih kepada ayah dan ibu, guru-guru, para pahlawan bangsa dan kepada semua orang yang telah berjasa bagi nusa bangsa Indonesia.

02. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk yang paling mulia dibandingkan dengan makhluk ciptaan-Nya yang lain. Tuhan menciptakan manusia mempunyai tujuan agar manusia itu dapat berfungsi sebagai wakil-Nya, sebagai utusan-Nya, sebagai khalifah-Nya, sebagai pengganti-Nya di muka bumi untuk dapat menjadi rahmat bagi semesta alam. Oleh karena itu kami sedang berupaya untuk menjadi rahmat bagi sesama manusia Indonesia sesuai dengan kemampuan yang ada.

03. Kami sebagai umat manusia yang melakukan aturan agamanya masing-masing rasanya janggal bila tidak mau mewujudkan kehidupan beragama yang rukun. Aktualisasi hikmah dari kerukunan beragama adalah memelihara persatuan dan kesatuan sesama manusia antar umat beragama. Sebagai saran atau alat untuk memproses manusia agar manusia mempunyai sifat kasih sayang, berkehendak melakukan kebajikan dengan kerelaan hati, memberikan bantuan kepada sesama manusia tanpa mempermasalahkan suku bangsa, agama, partai, mazhab dan latar belakang orang yang akan ditolongnya.

04. Para pahlawan bangsa telah berjuang dengan darah, harta, keluarga bahkan jiwanya demi kemerdekaan negara Republik Indonesia yang berazaskan UUD’45 dan Pancasila.
Manifestasi dari menghormati jasa para pahlawan bangsa harus tetap berjuang meneruskan jiwa semangat nilai-nilai perjuangannya di alam merdeka ini, melalui perbuatan atau perilaku yang bermanfaat bagi sesama rakyat Indonesia sepanjang zaman.

05. Pemerintahan Republik Indonesia telah berupaya keras dalam mengentaskan kemiskinan dan kebodohan. Kami dan masyarakat sebagai generasi harapan bangsa Indonesia harus turut berjuang dan berkorban. Berkorban di alam merdeka ini adalah turut serta aktif dalam kegiatan mengentaskan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan dan melestarikan kerukunan hidup antar umat beragama sesuai dengan kemampuan dan keadaannya.

Kelima hal tersebut di atas dijadikan sebagai spirit dan kekuatan yang dapat memotivasi para pendiri dan pelaksanaan Program KARYA NYATA SOSIAL dalam mengoperasikan program karya nyatanya.
Perwujudan rasa syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, perwujudan rasa terima kasih kepada ibu, bapak dan para pahlawan bangsa tidak hanya disebut berulang-ulang. Perwujudan nikmat Iman dan nikmat beragama tidak hanya diucapkan dan didiskusikan semata, apalagi diperdebatkan atau hanya menasihati orang-orang pra-sejahtera melalui ceramah-ceramah keagamaan dan doa bersama.
Tetapi perwujudan rasa syukur itu harus menggerakkan mulut, tangan, kaki dan pikiran, melalui kegiatan karya nyata yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat pra sejahtera atau fakir-miskin.
—————————————————————————-
B. Visi
Memberdayakan potensi masyarakat mampu dan memanfaatkan sumber daya alam untuk menciptakan kondisi hubungan atau silaturahmi yang harmonis dan sinergi antara kelompok masyarakat sejahtera dengan masyarakat yang memerlukan bantuan dalam upaya mengurangi dan mengatasi masalah sosial yang ada di Indonesia demi persatuan, kesatuan dan kesejahteraan dunia akhirat bagi seluruh rakyat Indonesia.
—————————————————————————-
C. Misi

01. Membantu kelompok masyarakat pra-sejahtera melalui upaya pemberdayaan masyarakat  sejahtera

02. Menumbuhkan dan mengembangkan silaturahmi antara masyarakat sejahtera dengan masyarakat pra-sejahtera melalui pelaksanaan program :
a. Memberikan bantuan “sistem dan prosedur” yang dapat menjalin silaturahmi antar masyarakat sejahtera dan masyarakat pra-sejahtera.
b. Memberikan bantuan kemanusiaan sebagai bantuan stimulan untuk dapat mengajak masyarakat sejahtera agar dapat menindak-lanjutkan bantuan tersebut.


03. Menggali, menyusun dan menyebarluaskan nilai persamaan-persamaan agamis dari beberapa agama melalui kegiatan penyuluhan kerukunan hidup antar umat beragama. Dengan tujuan mempersatukan umat beragama agar saling menghormati syariat ritual agamanya masing-masing dan tidak bermaksud menyatukan atau mempersamakan agamanya.

04. Menyebarluaskan misi KARYA NYATA SOSIAL seluas-luasnya kepada siapa saja, kapan saja dan dimana saja .