Saturday 22 December 2012

Mandiri Investasi Membina desa Pagerwangi (1)

Kamis, 20 Desember 2012. Hari Pertama.
Kawasan Cekungan Bandung yang merupakan salah satu kawasan andalan dan Pusat Kegiatan Nasional di Jawa Barat juga mempunyai arti penting bagi keutuhan ekosistem Jawa Barat dalam mendukung kehidupan, pelestarian fungsi lingkungan hidup, dan menjamin pembangunan berkelanjutan. Kawasan Bandung Barat sebagai kawasan konservasi air di Cekungan Bandung diharapkan dapat mendukung kualitas lingkungan Kawasan Cekungan Bandung.

Dalam perkembangannya hingga saat ini, pertumbuhan dan perkembangan penggunaan lahan di Kawasan Bandung Barat masih belum terkendali sehingga menimbulkan gangguan fungsi lindung baik di kawasan itu sendiri maupun kawasan di bawahnya.

Salah satu untuk membantu pemerintah mengendalikan kawasan Bandung Barat dari kerusakan pembangunan rumah yang tidak terkendali yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan tempat hidup yaitu melalui kegiatan gotong Royong melalui para Kader Posyandu yang ada di pedesaan yang selalu eksis tanpa pamrih.  Karena masyarakat Indonesia terkenal dengan sikap ramah, kekeluargaan dan gotong royongnya didalam kehidupan sehari-hari. Sehingga untuk menyelesaikan segala problema yang ada didalam kehidupan masyarakat dibutuhkan sikap gotong royong yang dapat mempermudah dan memecahkan masalah secara efisien.

Kehidupan manusia dalam masyarakat tidak terlepas akan adanya interaksi sosial antar sesamanya. Pada dasarnya manusia sesuai dengan fitrahnya merupakan makhluk sosial yang tidak biasa hidup sendiri melainkan membutuhkan pertolongan orang lain. Oleh sebab itu didalam kehidupan masyarakat diperlukan adanya kerjasama dan sikap gotong royong dalam menyelesaikan segala permasalahan.

Gotong royong dapat diartikan sebagai sesuatu sikap ataupun kegiatan yang dilakukan oleh anggota masyarakat secara kerjasama dan tolong menolong dalam menyelesaikan pekerjaan maupun masalah dengan sukarela tanpa adanya imbalan. Sikap gotong royong ini telah melekat pada diri masyarakat pedesaan dan merupakan kebiasaan turun temurun dari nenek moyang.

Sikap gotong royong ini sangat berperan sekali untuk memperlancar pembangunan yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat. Kegiatan gotong royong yang hidup, tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat desa selama ini, perlu diarahkan dan dibina sedemikian rupa sehingga dapat menunjang pembangunan yang sedang dilaksanakan. Terutama yang telah dicanangkan visi misi oleh para pimpinan pemerintahan.

Permasalahan yang ada sekarang ialah bagaimana cara memupuk kembali nilai-nilai gotong royong yang pernah hidup dengan kuatnya pada kehidupan masyarakat. Walaupun tidak berarti kita harus meampertahankan faktor pendorong adanya gotong royong tersebut. Gotong royong akan tetap hidup dikalangan masyarakat, tetapi berbeda latar belakangnya, bentuk dan sifat dari gotong royong itu sendiri perbedaan ini biasanya ditimbulkan oleh lingkungan masing-masing.

Jadi sikap gotong royong dalam masyarakat yang melaksanakan pembangunan mengalami perubahan berbarengan dengan terjadinya  perubahan sosial yang berlangsung secara berkesinambungan dengan hasil-hasil penemuan manusia itu sendiri. Sementara itu orang-orang desa mulai menyadari dengan lebih mendalam akan perlunya kesempatan dan tata cara berpikir baru, perencanaan terhadap kerjasama atau gotong royong untuk memecahkan berbagai macam problema. Dengan itu mereka akan memperoleh pengalaman bahwa dengan bergotong royong itu akan melakukan hal-hal yang lebih banyak dan lebih efektif dari pada cara perseorangan

Salah satu aksi gotong royong untuk menanamkan atau membudayakan kembali sifat gotong yaitu dilakukan di tempat yang sangat strategis dengan suasana alamnya yang masih alami dan sejuk, tepatnya di desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. adalah sebagai berikut :







Kegiatan sosialisasi kegiatan Sumur Resapan, Gotong Royong dan Pengolahan Sampah
Suasana Desa Pagerwangi

Kantor Desa Pagerwangi

Para Kader Posyandu telah hadir untuk mengikuti kegiatan sosilisasi, ada 38 kader yang hadir mewakili dari 14 posyandu.
Sebelum Sosialisasi dimulai, semua yang hadir melakukan kegiatan yaitu :

1. Menyanyikan Indonesia Raya diikuti oleh semua peserta
2. Membacakan teks Pancasila diikuti oleh semua peserta

3. Membacakan teks Sumpah Pemuda diikuti oleh semua peserta

4. Membacakan Pembukaan UUD 1945 hanya cukup mendengarkan saja

5. Membacakan Doa Bagimu Negri
Pengisian daftar hadir kegiatan sosilisasi
Kata sambutan kepala Desa Pagerwangi Bp. H. Ruspandi

Tim Program Karya Nyata Sosial menjelaskan mengenai Kegiatan sumur resapan, gotong royong dan pengolahan sampah. Isi dari kegiatan sosialisasi yaitu memutuskan pelaksanaan Kegiatan realisasi sumur resapan, pelatihan gotong royong dan pelatihan sampah pada hari Jum'at, 21 Desember 2012 pada pukul 07:30 WIB. Lokasi sumur resapan di halaman rumah RW 01 Kampung Bukanagara. Lokasi sumur ditentukan hasil kesepakatan bersama. Tempat tersebut di dataran tinggi di desa pagerwangi dan termasuk aliran air dengan jumlah yang banyak ketika musim hujan dan terjadi kekeringan ketika musim kemarau.  
Dibarengi dengan kegiatan pelatihan gotong royong dan pengolahan sampah serta pembagian tim kader dari 14 posyandu. Materi yang akan diberikan pada pelatihan hari Jum'at adalah :
1. Pembagian tiga tim kelompok kerja yaitu tim sumur resapan, tim gotong royong dan tim pengolahan sampah
2. Informasi mengenai sistem laporan kegiatan
3. Strategi bagaimana mengajak warga untuk mau gotong royong secara mandiri dalam rangka untuk meningkatkan kesadaran hidup bersih dan sehat
4. Penjelasan manfaat dari sumur resapan
5. Penjelasan tata cara memilah dan mengolah sampah

 Para kader posyandu telah sepakat atas keputusan bersama bahwa kegiatan gotong royong dilaksanakan di masing-masing posyandu dengan sistem mengajak warga sekitar dengan memperdayakan peralatan sendiri, yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu tgl 22, minggu tgl 23 dan senin tgl 24 di pagi hari.
Ada 3 cara mengajak warga untuk kegiatan gotong royong :
1. mengajak untuk melakukan kegiatan gotong royong bersama membersihkan halaman sekitar rumah, saluran air dan lain sebagainya
2. Bila warga menolak melakukan kegiatan gotong royong, maka warga diajak untuk memberikan berupa konsumsi dan air minum diperuntukan bagi yang kerja gotong royong
3. Apabila warga tidak mau ajakan kader posyandu pada No.1 dan 2, kader bisa langsung mengajak warga yang lain. Tidak ada paksaan karena hanya bersifat mengajak.



Hasil dari kesepakat kegiatan sosialisasi akan direalisasi pada Hari Jum'at tgl 21 Desember 2012 dengan isi kegiatan : 
1. Kegiatan realisasi akan dilaksanakan pada pukul 07:30 WIB di lokasi Sumur reasapan diawali dengan menyanyikan Indonesia Raya, membacakan teks Pancasila, Sumpah Pemuda, Pembukaan UUD 1945 dan doa bagimu negri
2. Penjelasan dan pembagian tim serta tugas untuk kegiatan Sumur resapan, Gotong Royong dan Pengolahan sampah

3. Informasi mengenai tata cara membuat laporan kegiatan
4. Informasi mengenai tata cara mengajak warga dan pemda setempat untuk berpartisipasi dengan kegiatan ini.
5. Membuat berita acara kegiatan sumur resapan 
 
Setelah selesai kegiatan sosialisasi, tim segera mempersiapkan untuk bertemu dengan pekerja sumur resapan
Penandatangan kontrak kerja kemitran dengan Bp Dadang dan Bp Atik sebagai tim teknis dan tim pelaksanaan pembuatan sumur resapan.

Demikianlah kegiatan Program Karya Nyata Sosial di Hari Pertama. Semoga bisa terlaksana dengan baik dan benar dan dapat dicontohkan untuk masyarakat Indonesia. Amin










No comments:

Post a Comment