Saturday, 8 July 2017

Melancong ke Monas - Minggu, 8 Juli 2017



Ya Tuhanku Lindungilah Bangsa Indonesia dari Pulau Weh sampai Pulau Papua Baik di Dalam maupun di Luar Negeri Terbebas dari Godaan Bisikan Kedatangan Hasutan Hipnotis (Roh Jahat) Jin Iblis Syaitan Terkutuk. Dengan Menyebut Nama Tuhan yang Maha Pengasih Maha Penyayang

(Untuk Ibu Kota yang aku cintai... Jakarta...)


Syukur alhamdulillah anak-anak Rumah Pelangi kali ini mau jalan-jalan lago nih.  Ke Seaworld sudah, ke Taman Mini juga sudah... nah sekarang giliran Monas yang akan dikunjungi oleh anak-anak dari Rumah Pelangi.  20 anak Rumah Pelangi dan 12 fasilitator dari keluarga Palem berangkat ke pusat kota. Berangkat pagi hari supaya menghindari panjangnya antrian.



Pukul 6.30 pagi, anak-anak Rumah Pelangi sudah berkumpul di halaman rumah.  Facilitator membagi   peserta menjadi 3 kelompok. Kelompok Ayam, Bebek dan Kelinci.  Anak yang terbesar ditunjuk menjadi ketua kelompok dan bertanggung jawab membantu Fasilitator dalam mengawasi teman-temannya.


Sesuai rencana, tepat jam 7.00 pagi rombongan berjalan menuju bis yang sudah siap mengantar ke Monas. Setiap peserta mendapat air botolan dan roti buat sarapan pagi.  Sarapan pagi penting lho! supaya badan fit dan kuat, karena hari ini perjalanan cukup panjang.


Sampai di Monas pukul 7.30 pagi anak-anak Rumah Pelangi dengan tertib berbaris dan bersiap-siap untuk mengadakan upacara.



Seperti biasa lagu Indonesia Raya membuka upacara, dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila, Sumpah Pemuda dan Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.  Diakhiri dengan berdoa untuk negeriku Indonesia. Radhit, Lena, Arvi, Gina bergantian memimpin dibantu Kak Chichi yang membawa toa supaya suara mereka terdengar lebih keras.


Kak Marshell memberikan instruksi agar rombongan berjalan menuju Monas dalam kelompok yang telah ditentukan. Om Adjie mengabadikan kegiatan hari ini melalui video.





Perjalanan dari lapangan parkir menuju Monumen Nasional (Monas) sekitar 2 km. Biasanya kereta "Wara Wiri" bisa mengantarkan hingga ke halaman Monas. Tapi hari ini ada latihan Ulang Tahun Bhayangkari. Selamat Ulang Tahun Polisi Indonesia! Di perjalanan menuju Monas, rombongan melewati gladi bersih acara Ulang Tahun Bhayangkari. Wah... ada Marching Band dan Polisi yang menggunakan parasut. Seru ya!


Suhu yang cukup terik tidak menghalangi semangat rombongan untuk berjalan kaki. Tetap semangat dan ceria Anak Indonesia!!


Taman di perjalanan menuju Monas sangat tertata rapi. Banyak burung dara dan pohon-pohon yang meneduhkan panasnya Ibu Kota. 




Sampailah kita di terowongan yang akan membawa kita ke Monas.  Kak Chichi mengurus pembayaran tiket masuk.  Harga tiket sangat terjangkau. 4000 Rupiah untuk anak-anak dan 15.000 Rupiah untuk dewasa.  Pergi dengan rombongan, bisa mendapatkan potongan harga. Senangnya....


Di bagian dasar Monas, bentuknya seperti cawan atau mangkuk rombongan antri memasuki bangunan. Lihat antriannya.... semakin siang semakin panjang.... 






Bagian dasar Monas digunakan seebagai Museum Sejarah Nasional. Seluruh rombongan menuju bagian Pelataran sebelum menuju ke bagian Puncak.



Nah... akhirnya kita sampai di bagian Puncak Monumen yang tingginya 132 meter. Wah tinggi ya...!


Jika udara cerah dan tidak berawan, Kepulauan Seribu dan Puncak Bogor bisa dilihat dari teropong.


Bangunan yang dibuat pada tanggal 17 Agustus 1961 sampai 1967 ini di bagian paling atasnya dibuat seperti lidah api ini dilapisi emas seberat 50 kg ini. Wow...!!!!



Karena sudah waktunya makan siang, rombongan istirahat dulu sambil makan siang di Pelataran Monas. 














No comments:

Post a Comment