Ya Tuhanku Lindungilah Kami Bangsa Indonesia dari Pulau Weh sampai Pulau Papua Baik Didalam Maupun Diluar Negeri Terbebas Dari Godaan, Bisikan Kedatangan Hasutan Hipnotis (Roh Jahat) Jin Iblis Syaitan Terkutuk.
Dengan Menyebut Nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Laporan langsung dari Jakarta di Gedung Manggala Wanabakti
Hari ini besar, semoga bisa besar seterusnya..
Besar karena usaha, untuk berdiri sendiri. Program Karya Nyata Sosial
yang mereka lakukan benar-benar di realisasikan dengan baik dan benar.
Posyandu mereka buat menjadikan besar manfaatnya.
Penghargaan
dari pemerintah pusat pun hadir. Bukan itu yang mereka banggakan, tapi
justru mereka menjadi terpacu lagi untuk menyebarkan program ini
keseluruh wilayah NKRI.
Pak Otang, Jajat Fathoni, Ibu Anies, Pak Atim, Ervan
Perwakilan masyarakat yang sederhana berunjuk gigi, untuk siap siap
lagi melakukan lebih baik lagi untuk kesejahteran diri sendiri, rakyat,
dan bangsa Indonesia.
Penghargaan buat desa Pagerwangi namanya Proklim. Penghargaannya untuk yang terbaik di bidang
Lingkungan Hidup.
Penghargaan untuk Desa pagerwangi diberikan karena :
1. Penamanan pohon
Desa pagerwangi bukan hanya tanam pohon saja, tapi mempunyai nilai kuat
dalam hal memelihara, mengatur hasil panin, dan mempunyai nilai ekonomi
yang bermanfaat tinggi. Lengkap dengan laporan yang tranparan.
2. Resapan
Adanya kesadaran untuk peduli air dengan membuat sumur resapan dan biopori.
3. Gotong royong
Kesadaran yang tinggi, mudah untuk melakukan, dan mudah untuk dibina. Sadar mereka harus bersih dan sadara mereka harus sehat.
4. Dapur hidup
Metode yang sangat luar biasa, membuat gerobak dapur, ada media
akuarium, tanam tanaman bumbu, memasak, dan lain2. Satu media banyak
manfaat.
Setelah
melalui proses koordinasi dan duduk rembuk menentukan kegiatan yang dapat
dijalankan sebagai bentuk pengembangan bidang Pendidikan dari Program Karya
Nyata Sosial, tahap pertama Program Pendidikan Lego telah berjalan dengan baik
dengan melibatkan sahabat-sahabat dari Indolug (Indonesia Lego User Group) di
Rumah Dapur Palem (Palem's Kitchen).
Program
Pendidikan Lego gratis khusus untuk anak Pra Sejahtera yang pada awalnya
berjalan seminggu sekali di hari Minggu Pagi, diharapkan dapat berjalan setiap
hari dan melibatkan tim dari komunitas Indolug yang ada di seluruh Indonesia.
Pilot
project yang sekarang ini dimulai di Palem's Kitchen, diharapkan dapat menjadi
percontohan untuk sahabat-sahabat yang ingin menjalankan program serupa di
daerahnya masing-masing. Dan komunitas Indolug yang pada awal terbentuk
bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan jual beli, investasi, pertukaran
informasi mengenai Lego kini juga menjadi komunitas untuk berbagi dengan
masyarakat sekitar khususnya masyarakat kurang mampu atau Pra Sejahtera.
Sebagaimana telah diutarakan oleh pendiri Indolug, Subiyanto Hasnida dan
sahabat-sahabat lain di video berikut.
Kegiatan
yang berawal sebagai bentuk pengumpulan parts Lego bekas yang sudah tidak
terpakai lagi, kemudian disumbangkan kepada anak-anak yang tidak mampu,
berkembang menjadi bentuk kegiatan Pendidikan Lego yang juga melibatkan
partisipasi dari individu sahabat-sahabat Indolug dalam bentuk kontribusi waktu
membina anak-anak dan juga sumbang saran mengenai modul pendidikan yang akan
diberikan.
Pendekatan
Program Karya Nyata Sosial dalam pelaksanaan Pendidikan Lego diharapkan dapat
membuat kegiatan itu lebih bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia. Dimana
nilai-nilai ataupun kebiasaan yang diharapkan akan hadir dalam diri setiap
peserta adalah kebiasaan bermain Lego untuk belajar, berkarya dan saling
berbagi dengan penuh kasih sayang.
Visi dan
misi dari kegiatan ini adalah mengajak seluruh lapisan masyarakat sejahtera
untuk peduli dan sayang kepada masyarakat pra-sejahtera tanpa membeda-bedakan
agama, suku, budaya, adat istiadat, warna kulit dan bahasa. Dengan media Lego,
diharapkan juga sebagai sarana untuk memberikan informasi permainan yang sehat
terutama kepada anak-anak. Sehingga anak-anak bangsa Indonesia mempunyai pola
pikir agamais, gotong royong toleransi dan tidak mempunyai potensi kriminal
ataupun bersifat kekerasan.
Setiap
adanya kegiatan, akan ada laporan baik dalam bentuk tertulis atau pun melalui
media.
1. Kegiatan jual beli Lego (Perniagaan)
Dalam hal
ini akan melibatkan para kader posyandu, guru honorer, guru PAUD untuk dibina
dan diajarkan bagaimana cara menjual dan membeli atau mengatur hasil keuntungan
serta strategi untuk tidak rugi, berjual beli menggunakan media lego. Hasil
dari penjualan 100% untuk kegiatan program KNS.
2. Kelas Pendidikan Lego
·Kegiatan pendidikan gratis (
khusus masyarakat pra sejahtera )
Pendidikan gratis dari umur 3 tahun sampai tak terhingga.
Berapapun umurnya tidak masalah untuk bermain lego,
asalkan pesertanya yaitu masyarakat yang prasejahtera. Survey secara tertulis
dilakukan agar kegiatan ini benar-benar tepat sasaran, tepat jumlah.
Fasilitator, sebagai sahabat yang mau berbagi apa saja
atau memberikan segala informasi yang bijaksana sesuai dengan aturan Tuhan dengan
media Lego, semoga dengan ini dapat menjaga persatuan dan kesatuan.
Pembagian kelas wajib dilakukan, agar penyampaian materi
lebih mudah diberikan dan lebih mudah mereka menerima. Maka dari itu harus ada
kegiatan survey terlebih dahulu. Lego bukan sebagai alat memancing mereka untuk
berkeinginan membeli lego. Tapi lego, sebagai sarana memancing kreatifitas
positif dan menekan hal-hal yang negatif yang dapat merugikan diri sendiri,
keluarga dan masyarakat. Pola pikir dan hati dibuat lebih menyenangkan.
·Kegiatan pendidikan tidak gratis.
Diperuntukan bagi masyarakat sejahtera. Hasil dari pembayaran uang kelas 100%
akan digunakan untuk kegiatan program KNS.
3. Investasi Lego untuk sedekah.
Membeli
lego bermacam-macam tujuannya, ada yang hanya untuk koleksi pribadi, atau
disimpan untuk dijual beberapa tahun lagi. Tapi dengan program ini, untuk
menambahkan yang sudah ada dengan mengajak para pecinta lego, untuk melakukan
hal yang bersifat peduli dan sayang.
Membeli
lego dan dijual lagi dengan keuntungan yang bagus. 10 atau 20% hasil
penjualannya untuk kegiatan Program Karya Nyata Sosial.
Koleksi
Lego pribadi yang sudah bosan untuk dimainkan lagi, dapat dijual dengan harga
yang mahal. Dengan kebebasan menentukan berapa porsi untuk sosial. Yang
terutama di hati ikhlas. Misalnya dari keuntungan, 10% buat sosial atau bahkan
30%. Bebas, tidak aturan. Diukur dari hati yang ikhlas.
4. Kreatifitas tanpa batas dengan barang2 bekas
Membuat
diorama atau maket untuk Lego yang bertema, tetapi dari barang - barang bekas
seperti koran dibuat bubur koran berfungsi sebagai gunung atau tembok dan masih
banyak lagi. Kurang lebih 50 persen Lego dan 50 persen bahan sampah daur ulang.
Tujuannya
adalah memanfaatkan sampah yang ada disekitar kita, meningkatkan kreatifitas
kita bahkan hingga memiliki nilai ekonomi, karena jika ada yang tertarik kenapa
tidak dijual.
Cita-cita
kedepannya memperdayakan masyarakat untuk menghasilkan sesuatu yang dapat
menunjang Lego menjadi lebih OK, seperti buat diorama atau maket. Sehingga menjadi
sumber mata pencarian baru.
5. Laporan
Semua
kegiatan yang kami lakukan baik urusan kecil maupun besar semuanya tertulis. Kami
juga akan membuat laporan ke kantor pusat Lego. Kalo bisa kita diakui,
disetujui. Masa iya ngak ada jalan... Pasti ada.
5 point
di atas masih terus dibenahi, masih dimusyawarahkan, di uji coba
Diharapkan
agar sahabat-sahabat fasilitator yang terlibat dapat secara konsisten hadir
untuk anak-anak. Konsisten yang tersistem dengan bahasa yang sama membina
masing masing individu.
Indolug
South Jakarta siap akan datang, hadir sebagai perpanjangan tangan, sebagai
perwakilan daerah tetapi tidak menutup diri, terbuka buat siapa saja dan dimana
saja. Dengan menggunakan Program Karya Nyata Sosial ( KNS ) diharapkan lebih
bermanfaat bagi bangsa dan negara indonesia.
Berikut ini hasil liputan dari lapangan juga hasil wawancara dengan teman-teman dari Indolug yang sudah menyumbangkan parts-parts Lego mereka untuk dibagikan kepada beberapa PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
Hasil Parts Lego yang telah di sortir ulang dan dibagikan merata.
Sahabat dari Karya Nyata Sosial berkenalan dengan Yuni dan suaminya Bayu yang menghubungi salah satu sahabat melalui informasi yang ada di Blogspot KNS ini.
Yuni yang saat ini sedang dalam proses menyelesaikan tugas akhirnya di Fakultas Desain Komunikasi Visual Universitas Indraprasta PGRI tertarik dengan kegiatan yang ada di posyandu sekitar rumahnya. Keingintahuannya itu, membawa dia pada blog ini, dimana sebagian besar kegiatan program KNS dilaksanakan di lokasi Posyandu melalui pembinaan kader-kader.
Setelah memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuannya, para sahabat melaksanakan kegiatan upacara yang selalu menjadi kebiasaan dalam setiap kegiatan Program Karya Nyata Sosial.
Diskusi tentang maksud dan tujuan dari Program Karya Nyata Sosial dan berbagai kegiatan yang dijalankan seputar Posyandu dimulai dengan penjelasan manfaat dan tujuan pelaksanaan upacara, identifikasi berbagai masalah-masalah yang ada di masyarakat, 4 tahapan yang ada dalam setiap pelaksanaan program (Survei, sosialisasi, realisasi dan laporan) dan contoh kegiatan yang telah berjalan di masing masing bidang pembinaan.
Para sahabat kemudian menampilkan video dokumenter yang menggambarkan secara visual seluruh kegiatan KNS yang telah berjalan dan ajakan untuk turut serta peduli dan sayang kepada masyarakat Indonesia khususnya yang Pra-sejahtera.
Pada akhir diskusi, baik Yuni yang ingin mencari informasi tentang Posyandu maupun Bayu sendiri yang pada awalnya hanya datang ke acara ini untuk menemani istrinya, akhirnya sangat terkesan dan ingin ikut serta menjalankan Program Karya Nyata Sosial di daerah tempat mereka tinggal.
Bayu pada akhirnya berkomentar... "Terima kasih telah menumbuhkan semangat nasionalisme yang telah lama hilang...."
Diharapkan baik Yuni dan Bayu untuk tetap bersemangat akan niat baru mereka dalam membantu berpartisipasi dengan kegiatan pembinaan yang sedang berjalan melalui sistem Program Karya Nyata Sosial.
Setelah proses survey di wilayah warga Desa Pagerwangi, Tim Teknis Program Karya Nyata Sosial (KNS) kembali lagi ke Pagerwangi untuk mulai membuat Gerobak Dapur Hidup sebagai bentuk jawaban dari berbagai kondisi masyarakat seputar Bidang Pengadaan Pangan.
Kegiatan yang berjalan sejak tanggal 29 Agustus – 6 September 2014 di desa Pagerwangi, Lembang diikuti oleh beberapa sahabat Tim Teknis KNS juga Tim dari perwakilan masyarakat dan Kader Posyandu setempat.
Tujuan Program Pengembangan Karya Nyata Sosial bidang pengadaan pangan dengan dibuatkannya gerobak dapur hidup adalah:
Memberikan contoh hidup sehat dalam penggunaan dan pemeliharaan dapur serta melatih untuk tidak hidup boros
Penggunaan dapur hidup dalam berbagai kegiatan sosial di masyarakat
Mengatasi masalah ketersediaan lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan melalui metode cocok tanam aquaponik
Pemanfaatan berbagai bentuk limbah masyarakat untuk dijadikan alternatif pupuk untuk bertanam
Fungsi Pendidikan dalam pemanfaatan Ilmu dan Teknologi sederhana sebagai pengganti ketersediaan listrik ataupun sumber air bersih dalam proses penyimpanan maupun pengolahan bahan makanan
Pemberdayaan ekonomi warga dalam memanfaatkan fasilitas dapur hidup untuk berjualan makanan.
RANCANGAN AWAL GAMBAR DAPUR HIDUP
Setelah bertukar pikiran dengan para kader dan melihat kondisi ketersediaan bahan baku di lapangan, maka rencana awal desain gerobak menjadi hasil seperti berikut:
Disamping pembuatan gerobak dapur hidup, tim juga membuat instalasi Aquaponik dengan pemanfaatan limbah ikan ternak sebagai pupuk alami.